Rindu dari perkampungan sunyi
"Setulus hatiku ku ingin menggantikan dia yang pernah kau sayang" aku yakin syair lagu ciptaan Rinto Harahap ini diciptakan dengan emosi yg sangat dalam.. senandung yang ku dengar sehabis hujan itu telah getarkan relung hati,, saat senja berlalu dicuri gelap, suasana remang diiringi gerimis, angin malam itu begitu dingin,, bahkan lebih dari sekedar dinginnya sikapmu ketika marah dan terdiam,,..
Aku berdiri didepan teras rumah sambil memandang keluar,, lalu aku beranjak keluar dan memandangi langit,, hampir tidak ada bintang sama sekali,, malam yg dingin itu begitu menusuk,, Legan panjang dan selimut yang ku gunakan,, tak bisa tepiskan itu,, parahnya ketika dingin yg berbalut rindu itu menuntutku untuk membuka kembali kenangan bersamamu,, pikiranku diobrak abrik oleh banyanganmu,, aku tersenyum manis, tapi sayangnya senyumanku dipudarkan oleh dingin itu,,..
"Sara,, Rindu dari perkampungan sunyi ini akankah sampai kepadamu,,? aku ragu jika rinduku kutitip pada angin,, yg hanya bisa menyakiti daun dengan cara melepasnya dari ranting,, aku ragu, angin akan melakukan hal yg sama padaku,, buktinya skarang dia hampir membunuhku dengan membawa dingin padaku,, aku ragu pada bintang yg malam ini hampir tidak terlihat sama sekali,, aku ragu, dan takut kita tidak melihat bintang yang sama,, aku ingin beralih menitip rinduku pada derasnya hujan,, tapi yang tersisa hanyalah gerimis,,.. lagian,, aku juga takut derasnya hujan jika di campur air mataku hanya akan membawa bahaya dan bencana,,..
"Sara,, rindu ini memaksaku untuk bercerita kepada angin yg dingin, dan malam yg tanpa bintang, diatas percikan gerimis yg terjatuh membasahi dedaunan,, rintikan itu membentuk bunyi dari namamu ketika tetesnya menyentuh genangan kecil yg ditinggalkan hujan sebelumnya,,.. bahkan aku tidak ragu menanyakanmu pada mereka,, "apakah sara merasakan hal yg sama, dan merindukanku seperti saat ini yang aku rasakan,, sementara berfikir aku di kagetkan dengan gonggongan dan ngaungan anjing,, dan aku merasa di tertawakan oleh hewan-hewan kurang ajar itu,,...
Sara,, meskipun yang jauh hanya pijakan dan bukan perasaan,, tapi perkampungan sunyi dan ricuhnya kota,, sungguh dua hal yg berbeda yg telah mengajarkan kita tentang jarak,, ragaku boleh tidak bersamamu,, tapi tidak dengan doa dari seorang perindu sepertiku,, perkampungan sunyi ini sungguh menyiksaku..
Sara sungguh aku merindukanmu,, aku selalu merasa dekat denganmu lewat doa yang sering aku layangkan ditengah sunyinya malam,, bahkan air mataku tidak bisa diajak bekerja sama,, air mataku sering mengejekku dikala mengingat waktu kita saling berpisah, dengan sentuhan terakhir didermaga pilu,, sara,, walaupun aku ragu pada angin dan bintang dimalam ini,, walaupun mereka sedikit tega padaku,, tapi ijinkan aku menitip rindumu lewat mereka,, dari seorang perindu di perkampungan sunyi ini.. "sungguh aku merindukanmu Sara"
PenulisTanpaNama
Air Besar.08.07.23
Komentar
Posting Komentar