Selamat Malam Terakhir
“Akan ku Cintai dirimu dengan tulus tanpa harus bersamamu, bahkan jika harus melihatmu bahagia bersama yang lain,, dari dalam secangkir kopi yang ku tekukan malam ini memantulkan senyumanmu,, aromanya telah tergantinkan dengan aroma tubuhmu. Perlahan aku nikmati itu dengan helaikan nafas beratku sambil sebut namamu,, dalam cangkir ini bayanganmu hanya tersenyum seakan menertawaiku” “kini bumi yang kupijak terasa sedikit berbeda,, ucapan selamat malam terakhir darimu sejak malam itu, kini telah menyadarkanku,, aku benar-benar orang yang gagal dalam menggapaimu,, namun,, sejatinya aku mencintaimu.. seperti semangat anak indie menunggu senja,, setelah hilang ditelan gelap, dia, sang penunggu senja itu pulang tertati-tati dalam gelap,, besoknya dia kembali lagi,, bahkan mendung disore hari tidak dapat memudarkan obsesinya dengan senja,,. “
Dia telah hidupkan tidur panjangku,, yang hampir tidak tertutupi rapih dengan tanah,, setelah terbangun, entah apa yang terjadi,, dia matikan kembali,, kali ini aku dan diriku, semua terkubur dengan seutuhnya,,.. kata sayang yang pernah kudengar dari bibirnya mungkin itu yang pertama dan juga terakhir,,.. dia telah hidupkan diriku,, dan kini, dibunuh kembali,, ucapan selamat malam terakhir darinya, yang telah membuat bergetar tanganku,, itu telah membunuhku..
Aku tidak akan menulis lagi tentang sara,, dan mungkin ini tulisanku yang terakhir,, Beberapa malam telah berlalu,, setelah ucapan selamat malam itu,, aku sudah putuskan, aku akan mencintainya dengan caraku,, akan ku tulis kata-kata rinduku tanpa harus dia mengetahuinya,,. Sara,, “Aku tidak akan membencimu,, karena resiko dari mencintaimu adalah kehilanganmu,, lelaki bodoh ini hanya terlalu mencintaimu dan harus gagal dalam memperjuangkanmu..”
“benar sara,, Aku gagal dalam memperjuangkanmu,,.. tapi aku yakin,, aku tidak gagal mencintaimu dengan caraku,, akan ku penuhi permintaanmu,, kembali menjadi asing seperti di awal,, dan tidak lagi menghubungimu jika tidak penting,, walaupun keputusanmu jatuh karena ketidakenakan hatimu pada seseorang,, dengan ketidakmampuanku,, akan ku lakukan semuanya,, Ucapan sampai bertemu di bulan kelahiran yesus,, biarkan itu memudar dengan berlalunya waktu,.. semua nampak abu-abu dan jauh,, sebab itulah namamu sara,, yang berasal dari aksa dan aksara.. “
“Aku gelisah sepanjang malam,, kini kita hanya saling menyapa ketika saling teringat dalam angan,, saling menitip rindu di saat hujan membacahi jendela kaca,, yang perciknya bembentuk keburaman pada pandanganmu,, tetesnya yang menyatuh dan terjatuh,, tidak lagi menyebut namamu,, seketika,, semua cerita itu telah membentuk air mata,, yang mengalir pelan dipipimu hingga mati dibibirmu,, jalan riantika sepertinya akan benar-benar menjadi kenangan,,.. dermaga pilu hanya cerita pengantar tidur yang indah,, ujung dunia hanyalah jarak pandang,, objek vital hanyalah cerita konyol yang mendebarkan,, rindu dari perkampungan sunyi hanya di sambut dengan ucapan selamat malam terakhir,, kini yang tersisa hanya rindu-rindu yang tidak bertuan yang terus kelana....”
“Aku tidak lagi mampu mencintai siapapun,, dan akan kujalani hidupku sebaik-baikya,, dengan semua yang telah mati,,.. lebih tepatnya, aku tidak dapat mengambilnya kembali,,.. walaupun waktu mampu menyelesaikan segalanya,, tapi kali ini semua benar-benar berat,, kamu sudah menjadi pemenangnya atas hatiku,.. cerita indah yang akan menemani anak-anakku bahkan cucu-cucuku kelak di hari dimana rambutku memutih,,. Adalah betapa aku mencintai bidadarii sepertimu Sara,,.....”
“ Sara,, kamu telah berada dihatiku selamanya, tidak ada yang yang tersisa untukku, selain kenangan yang manis, tertawa dan menangis bersamamu,, matamu yang indah yang selalu memancarkan cinta yang kelabu,, mata yang pernah membuatku berfikir akan selalu menatapku,, kini semua terasa jauh ditelan ucapan malam terakhir,, kehidupanku akan terasa kosong tanpa dirimu,, hati,, cinta dan rinduku adalah milikmu,, cintamu seperti jeruji yang memenjarakanku,, begaimana mungkin aku bergerak menemukan cinta yang lain,, sedangkan, tulang-tulangku terasa diremukan karenamu,, cintamu akan diam dihatiku,, aku tidak lagi dapat beranjak menemukan cinta yang lain,, karena mereka tidak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku,, kau takkan pernah terganti, kini aku telah kehilanganmu,, ya, kehilanganmu,, sosok terang dalam gelapku,, yang telah mengidupkan sinar redupku, namun tak dapat menyinari dan menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya,..”
“Jika kau mengingatku tersenyumlah, karena saat itu,, kau pasti tau betapa aku sangat merindukanmu,, jika sempat kau merindukanku berdoalah untukku, jika sempat air mata melembabkan pipimu, usaplah itu dengan jemari yang pernah menggengam erat tananku, dan jika rindu itu terasa berat,, pejamkanlah mata sayupmu itu, karena saat itu, aku akan terasa ada di dekatmu...”
“Aku tidak akan pernah berubah,, aku terlalu mencintaimu, dan aku hanya mengikuti permintaanmu,,.. jika waktu berjalan dan dirimu berubah pikiran,,.. aku masih menunggumu dengan perasaan yang sama,,.. masih ingin mendengar ceritamu,,.. masih ingin memelukmu,, bahkan menanti bulan sabit di bulan 12 itu,,.. aku masih mencintaimu sara,,.. aku akan menulis kembali,, jika kisah kita berlanjut,, “sara” kini,, aku akan berhenti menulis tentang kita,, tapi tidak dengan rinduku yang tertitipkan lewat angin yang berhembut,, siang ataupun malam,, lewat hujan dan gerimis yang membahsahimu,, lewat bintang yang terlihat jauh,, akan ku titipkan semuanya lewat semesta,,... semoga tangan Tuhan dapat menyatuhkan kita lagi,..”
PenulisTanpaNama
Air Besar15.07.23
Ego melawan ego yang menang adalah kehancuran,, hubungan itu hanya tentang,, ngobrol,, berkomunikasi,, cerita,, berbicara,, interaksi,, itu berlanjut hingga di telan hayat,,..
“jenny”
Komentar
Posting Komentar