Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Berdamai dengan SePi

 Hei,, beranjak dari rabahanmu,, dia nyaman dan tenang tanpamu,, sudahlah,, jangan kau usik dunianya kini yang penuh bahagia,, bukankah itu cinta yang sesungguhnya, kamu tak mampu untuk ihklaskan, tapi kamu paksakan hingga ihklas itu terjadi.. Sendiri,,,, tentu kamu sendiri, kamu masih bisa lakukan yang terbaik, perbaiki hatimu agar kamu tidak menyakiti dirimu sendiri dan tidak menyakiti insan yang lain yang tidak bersalah dengan kehancuran hatimu itu.... Sekarang,, yang kamu bisa lakukan hanya Berdamai dengan SePi,, perbiasakan dirimu sendiri dan bersandarlah pada yang kuasa,, jika manusia sumber kekecewaan, lantas apa yang masih kau harapkan dari dunia.. Jangan biarkan harimu berlalu tak berarti,, jika hujan bisa digantikan oleh pelangi, lantas apa yang kamu masih kuatirkan dari air matamu. Lakukanlah yang terbaik, walau keadaanmu cukup terpuruk...                                       ...

Sirnanya sepucuk harapan

Hari ini aku menulis,, tapi agak sedikit berbeda karena bukan lagi tentang sanjungan. Entahlah,, aku harus mulai dari mana? Aku benar-benar hancur, hancur dan hancur,, kamu mungkin bisa menebaknya,, Dia, benar sekali.. tentang dia,, Edelweis yang pernah kuceritakan, kini dia terlepas dari genggamanku dan dia benar-benar pergi,, padahal,, dia kugenggam begitu erat, bahkan aku tak tahu bagaimana agar aku bisa menggenggamnya kembali.. Edelweis,, andaikan engkau melihat ini,, masihkan engkau yakin akan keabadian..? Kini aku tak mampu kendalikan keadaan,, yg bisa kulakukan hanyalah rebahan dan kendalikan perasaan.. Edelweis,, kamu tidak menyakitiku, aku hanya dihancurkan oleh harapanku,, dan keyakinanku dipatahkan oleh kenyataanku.. Terima kasih untuk cerita yang telah usai ini,, kelak jika waktu mengijinkan,, kita akan bertemu dipersemian cinta kedua kalinya,, diwaktu yang sudah dikehendaki oleh yang kuasa... Sampai ketemu didalam angan,, ketika disapa oleh kenangan.....     ...

Hadirmu atas kasihNYA

Gadisku Yang kupuja dalam syairku Seakan tebarkan terang dalam redupku Mungkinkah engkau rusukku Yang di sembunyikan TUHAN dariku                     Kau tak perlu menjadi mawar                    Untuk tebarkan merah meronamu mekar                    Kau tak perlu menjadi melati                    Yang di pandang putih dan suci Cukuplah menjadi Edelweis bunga abadai Tumbuh di lereng gunung, bukit tinggi tak bertepi Yang sangat sulit untuk di gapai Namun sejatinya edelweis adalah abadi                    Akupun tak bisa berhenti bersyukur pada TUHAN                    Yang ijinkankanku mencintaimu dalam kerinduan                    Terkadang s...

Kugenggam Edelweis

 07 oktober 2021,,,,,..... awal ceritaku bersamanya,, benar sekali,,  bersama dia yang pernah kuceritakan sebelumnya, tentang betapa aku mengaguminya......         Sungguh,,,,,, Seandainya satu di antara kalian melihatku pada malam itu, aku bisa pastikan, kalian akan tertawa, karena tingkah lucuku dan sedikit kegugupanku ketika berhadapan dengannya pada saat itu. Sudahlah,,.. kini semua terlewati dan semua telah kuungkapkan.        Aku berterima kasih pada Tuhanku karena atas ijinnNya, yang tadinya aku berfikir memilikinya hanya mimpi, kini sekarang menjadi nyata dan benar adanya.     Bunga edelweis itu sudah kugenggam,, namun ada ketakutan terbesarku, bukan tentang layunya bunga itu, karena itu tidak akan mungkin terjadi, aku hanya takut bunga itu terlepas dari genggamanku dan berada di tangan yang salah.     Tidak ada cara lain yang kulakukan untuk menepis ketakutanku, selain kuterbangkan doa-doa kecil, agar Tuhan d...

Ceritaku dalam mengagumi

 Entah dari mana aku harus menulis ini, jatungku berdetak kencang, ceritanya.......    Aku mengagumi seseorang yang menurutku dia salah satu ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika kalian tau Bunga Edelweis, bunga yang dijuluki bunga abadi bunga yang langkah yang tumbuh di lereng gunung beriklim stopis, aku yakin bunga itu tidak akan menunjukan keindahannya jika bertemu dengan wanita yang kukagumi ini.      Senyum manisnya begitu menusuk, hingga terkadang aku terpaku tak berdaya melihatnya pertama kali menjumpai dia di sebuah gereja kecil sederhana di tengah kota besar dengan berpenduduk muslim, bahkan aku tak mampu mendefinisikan kecantikannya.        Sering kali aku melihatnya, aku berharap aku bisa memilikinya, sialnya ketika dia balik memandangku, aku berusaha alihkan pandanganku dengan menatap sesuatu yang lainuntuk menyembunyika kegugupanku,,,,,,,, tapi.......... sudahlah..........      Namanya,, aku rasa tidak perl...

Kesederhanaan Sementara

 Lilin sederhana yang menerangi suatu kegelapan,, hanyalah bersifat sementara... Jangan bermimpi cahaya lampu yang terang akan berjanji untuk selalu ada,, Sebab ketika hempasan hujan dan debu menyelimutinya,, cahaya itu perlahan akan menjadi pudar....(bunga abadi)

Surat untuk Tuhan

 Surat untuk TUHAN Aku lelah,... Lelah berteriak dan mencariMU.. aku merasa di abaikan hingga doaku seakan terbang tak berarti maafkan jemari ini TUHAN  yang menari tak berguna diatas lembaran kertas hanya untuk sampaikan keluhanku ketika doaku terabaikan aku berada di tengah keramaian, tapi aku merasa sepi dan sendiri aku seperti penunggang untah di tengah gurun pasir yang hanya terdiam, mendengar gemuruh badai pasir datang menghantam diriku yang hampir kehilangan arah..  kenapa ENGKAU terdiam......? bahkan ENGKAU terus membisu...... apakah ENGKAU tak mampu menjawabku...? mungkinkah karna begitu banyak ciptaanMU, hinnga aku selalu di abaikan kalau begitu, untuk apa aku harus diciptakan..? aku hanya merasa ENGKAU cukup kejam... jika nanti ENGKAU melihat surat ini, maafkan insanmu yang mengeluh dalam diam  seakan lari dari kenyataan..... aku hanya ingin didengar...................                         ...