Penulis Tanpa Nama

 Dindaku.. benar adanya, aku gelisah sepanjang malam. Ini sungguh menyiksaku, aku hampir mati dibunuh rindu, terkadang aku berfikir mencintai cukup mudah,, tapi memendam sebuah rasa kerinduan untuk bertemu denganmu hampir merenggut nyawaku.. Tak terbatas ruang hingga tak perujung tepi aku terjebak dalam kerinduan, hantaman rindu tanpa bertemu itu sangatlah menyakitkan, jika aku bertemu denganmu,, aku ingin memberimu sedikit tamparan,, biar kamu bisa merasakan sakitnya merindukanmu itu seperti apa. Dindaku.. harapanku,, pengujung dari kerinduan ini adalah temu,, ijinkan aku memelukmu dengan erat jika itu terjadi, sebab yang bisa kulakukan saat ini hanyalah menerbangkan doa-doa kecil yang akan merobohkan tembok-tembok penghalang kerinduan untuk memohon sebuah pertemuan.  taukah engkau dindaku, tiada malam yang aku lewati tanpa merindukanmu. Aku seperti dibodohkan oleh cinta, yang dibutakan oleh paras cantikmu, sejenak engkau mengancurkan logikaku,, namun aku akan sesalu mencinta...

  Dear dindaku.... 'terima kasih untuk senyumanmu yang begitu mendamaikan hatiku,, sungguh tak terasa, tak lama lagi kita akan saling merindukan, namun percayalah,, yang jauh hanyalah pijakan bukan perasaan,, yg berjarak hanyalah raga bukan rasa..  Akan ku titip Rinduku pada langit yang kau tatap waktu senja,, dan ketika senja itu ditelan gelap, kau akan di sapa kesunyian malam dengan suara angin yang akan berbisikan kata cinta untukmu... Jiwaku akan di obrak abrik rindu, ragaku akan gelisah sepanjang malam, bahkan hatiku tak akan tenang,,,, namun pintaku untukmu Dinda,, "jangan pernah berjanji untuk saling meninggalkan,, cukuplah berjanji untuk saling mempertahankan.." Dindaku,, doaku akan berterbangan memohon sebuah pertemuan, kelak jika kita berjodoh, rindu akan menjadi temu, kau dan aku akan menjadi kita,, hidup matiku adalah bersamamu, engkau akan ada dalam pelukku hingga raga ditelan bumi... Namun jika engkau tidak memilihku sebagai jodohmu, percayalah,, bahwa aku s...